Boyolali, 21/09/2022.

Pada Hari Rabu 21 September 2022, salah satu Dosen Prodi Teknik Informatika Universitas Boyolali (UBY) Bp. Ari Wahyono, S.Kom., M.Cs. dipercaya sebagai narasumber untuk mengisi acara di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali. Acara yang bertajuk “Berbudaya di Media Sosial secara santun dan Pengenalan Undang-Undang ITE” diikuti oleh seluruh siswa kelas X semua jurusan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali. Acara berlangsung selama dua sesi yaitu pada pukul 08.00 WIB hingga Pukul 09.30 WIB dan sesi kedua berlangsung pukul 10.00 WIB hingga 12.30 WIB.

Acara dilaksanakan dalam rangka melaksanakan Penguatan Pendidikan Karakter serta Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan budaya kerja sebagai implementasi Kurikulum Merdeka untuk siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sawit.

Dalam paparannya Bapak Ari Wahyono, S.Kom., M.Cs yang akrab disapa Bapak Ari menyampaikan bahwa berdasarkan data dari ‘we are social‘ jumlah pengguna media sosial di Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya. Penambahan jumlah pengguna media sosial di Indonesia tentu harus dibarengi dengan etika yang baik dalam bermedia sosial khususnya pada usia pelajar.

Literasi Digital

Etika yang baik dan santun dalam bermedia sosial akan bisa didapati ketika kita bisa memiliki budaya digital literasi. Budaya literasi digital sebagai upaya untuk mencegah kita terjebak dalam penyebaran ‘Hoax’ atau ujaran kebencian sehingga tidak terjerat dalam UU ITE. Ketika mendapatkan suatu informasi, Poin penekanan dalam Literasi digital yang perlu diperhatikan adalah dengan melakukan verifikasi terhadap berita yang masuk yaitu dengan identifikasi dari mana sumber informasi awal didapatkan ? Ditujukan kepada siapa informasi tersebut? Siapa yang menulis ? Apa point yang ingin disampaikan ? Siapa yang ditarget oleh informasi tersebut?

CyberBullying

Materi yang selanjutnya disampaikan adalah terkait cyberbullying. Para peserta diajak untuk kemudian memahami bahaya dari Cyberbullying, dimana teknologi digital digunakan untuk melakukan perundungan yang mengakibatkan korban merasa sedih, marah, kesal bahkan berujung pada depresi berat yang dapat menyebabkan korban memiliki kecenderungan melakukan perbuatan yang berakibat fatal yaitu bunuh diri.
Bapak Ari berpesan kepada para peserta bahwa jika kita tidak menjadi korban, jangan pernah menjadi pelaku cyberbullying. Pada kesempatan itu Bapak Ari juga berpesan untuk berani mengambil langkah jika menjadi korban cyberbullying yaitu berani untuk mengatakan ‘berhenti !’ kepada pelaku dan melaporkan kejadian kepada orang tua, kerabat, Guru di sekolah atau jika merasa tidak nyaman berbicara dengan seseorang yang dikenal, dapat hubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di nomor telepon 1500 771 sesuai arahan dari website resmi unicef dan bssn.go.id

Bapak Ari juga memberikan saran kepada para pelajar bahwa untuk menghindari kita menjadi pelaku penyebaran hoax, ujaran kebencian atau cyberbullying. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah jika dalam keadaan marah, kesal atau emosi tidak stabil sebisa mungkin menghindari media sosial terlebih dahulu, hindari bicara berkaitan dengan sara, hindari kebiasaan berkata kasar dan jauhi pornografi, hindari terburu-buru membagikan suatu berita apabila belum melakukan kroscek dan memiliki fakta / bukti pendukung yang memadai agar para pelajar memiliki budaya, etika dan santun dalam bermedia sosial sehingga tidak melanggat UU ITE.

Acara ditutup dengan pengenalan dari Team Universitas Boyolali mengenai berbagai beasiswa yang dimiliki oleh UBY yang didukung oleh Pemkab Boyolali sekaligus ramah tamah untuk menguatkan hubungan diantara kedua institusi, . Pihak SMK Negeri 1 Boyolali menyambut baik kedatangan dari team Universitas Boyolali dan menyampaikan terima kasih kepada pemateri atas paparan yang disampaikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *